Di saat kampanye anti tembakau
kian gencar menyerang membabi buta, di saat industri kretek makin takluk dengan
kebijakan pemerintah untuk memasang warning (baik gambar maupun kata-kata)
tentang bahaya mengisap tembakau, ada jenis kretek yang tak peduli dengan itu
semua. Bahkan menantangnya.
Jenis kretek yang saya maksud
adalah kretek Sehat Tentrem dan Divine. Kretek Sehat Tentrem adalah kretek
produksi rumahan sebuah Ponpes di Jombang. Sementara Divine klobot adalah
garapan Dr. Greta Zahar lewat klinik Griya Balur. Merokok salah satu dari dua
jenis kretek ini tak akan membunuhmu. Sebaliknya, bakal menyehatkanmu.
Divine klobot, misalnya. Rokok
ini diciptakan seorang pakar nuclear science bernama Dr. Greta Zahar. Ia
mengelola klinik kesehatan dengan terapi tembakau. Kliniknya telah membantu
ratusan orang yang sudah tidak bisa ditangani oleh rumah sakit. Asap tembakau
merupakan salah satu elemen penting dalam penyembuhan. Tidak hanya diisap, asap
tembakau itu dimasukkan melalui hidung, telinga, dan anus. Asap tembakau
dipercaya bisa membantu mengeluarkan radikal bebas dari dalam tubuh. Radikal
bebas adalah zat yang dapat menimbulkan penyakit berbahaya di tubuh. Dengan
mengluarkannya, tubuh bisa dengan optimal menciptakan antibodi dan melakukan
regenerasi untuk menyembuhkan penyakit.
Rokok yang dinamai Divine
Klobot itu mengandung asam amino. Tembakaunya diambil langsung dari petani
tanpa perantara. kemudian diproses sedemikian rupa sehingga bukan hanya bebas
dari radikal bebas tetapi juga mengandung asam amino. Fungsi asam amino adalah
memecah radikal bebas dalam tubuh menjadi partikel yang berukuran jauh lebih
kecil. "Dengan terapi asap, radikal bebas yang keluar dari tubuh akan
berukuran kecil, sehingga pasien tidak perlu mengalami siksaan seperti
luka-luka yang besar dan basah atau aroma tubuh yang sangat mengganggu",
kata Dr. Gretha dalam sebuah wawancara. Proses penyembuhan melalui asap
tembakau menjadi jauh lebih cepat, bahkan selama proses pengobatan pasien bisa
tetap menjalani kehidupan normal tanpa diet khusus, asalkan ia bersedia secara
teratur, merokok!
Sayangnya Divine klobot tidak
dijual bebas. Saya pernah mencoba hendak membeli via online melalui email resmi
Griya Balur. Namun, Prof. Sutiman B. Sumitro, guru besar Unibraw, mitra kerja
Dr. Greta, membalas email saya;
"Maaf, kami tidak menjual rokok"
ujarnya. Untunglah ada teman yang menjadi 'member' Griya Balur sehingga saya
bisa menikmati Divine Klobot.
Divine yang saya nikmati
adalah kretek nomor 2 dan 19. Divine klobot memang punya nomor di tiap
bungkusnya. Tiap nomor memiliki fungsi berbeda untuk mengobati penyakit. Kretek
nomor 2 dan 19 adalah kretek standar.
Kalau dilihat dari bungkusnya,
orang awam tak akan percaya bahwa Divine klobot punya khasiat luar biasa bagi
kesehatan. Divine hanya dibungkus plastik bening. Tanpa tulisan apapun. Rasanya
juga hambar, mirip rokok putihan, karena hanya berisi tembakau murni tanpa
tambahan apapun di setiap batangnya.
Berbeda dengan kretek Sehat
Tentrem. Kretek produksi Majmaal Bahroin Hubbul Wathon Minal Iman - Shiddiqiyyah Jombang itu dibungkus dengan baik
layaknya rokok komersil. Bedanya dengan rokok komersil, bungkus Sehat Tentrem
tanpa gambar mengerikan akan bahaya rokok dan tanpa cukai. Kalimat peringatan
"merokok membunuhmu" di rokok komersil diganti dengan kalimat
provokatif yang bikin siapapun yang membacanya bakal tersenyum; "rokok ini
dapat menyebabkan kesehatan"
Rasanya gurih. Sama gurihnya
dengan Dji Sam Soe. Hanya asapnya lebih ringan. dan sedikit terasa sejuk seakan-akan terdapat campuran mint di dalamnya. Hisaplah dan tahan sebentar asapnya di
paru-paru, maka anda yang baru pertama merokok Sehat Tentrem akan dibuat pening dan mengeluarkan keringat di kening.
"Tanda khasiat sehat
tentrem sedang bekerja" ujar Taufik, salah satu penjual Sehat Tentrem asal
Bangkalan yang saya hubungi via telepon.
Dari berbagai testimoni yang
saya baca di fanpage fesbuk Sehat Tentrem, rokok kretek tak berfilter
berbungkus coklat dengan hiasan batik itu juga berhasil menyembuhkan beragam
penyakit. Mulai yang ringan hingga berat. Mulai dari maag sampai stroke. Mulai
dari hepatitis hingga sirosis. Di yutub malah ada testimoni anggota TNI yang
lumpuh karena stroke selama 13 tahun sembuh setelah rutin merokok Sehat
Tentrem.
Pengakuan Istri saya Nurfa Rosanti yang mengidap asma sejak
usia belia, tiap kali menghirup asap Sehat Tentrem kala saya merokok dan
kebetulan nafasnya mulai berat karena asmanya kambuh karena udara dingin,
mengaku lebih plong dan merasa lega.
Sama dengan Divine Klobot,
Sehat Tentrem juga memiliki klinik kesehatan yang menggunakan tembakau sebagai
terapi menyembuhkan penyakit. Nama kliniknya Assyifa'. Letaknya di Jalan Raya
Ploso, Jombang, Jawa Timur. Baik klinik Griya Balur maupun klinik Assyifa' juga
memroduksi kopi sebagai rangkaian terapi pengobatan selain tembakau. Pasien
yang datang ke klinik tersebut ditangani oleh dokter bukan dukun. Juga diberi
resep obat. Tapi bukan pil atau sirup, melainkan kretek dan kopi.
Harga per bungkus Divine
maupun Sehat Tentrem juga tak jauh beda. Divine nomor 2 dan 19 bisa ditebus
dengan uang sebesar Rp. 25.000,- Sedangkan Sehat Tentrem per bungkus dijual
seharga Rp. 35.000,-. Bedanya, Divine tidak dijual bebas, sedangkan Sehat
Tentrem dijual bebas untuk Indonesia Raya.
“Semua rokok sama saja.
Asapnya mengandung penyakit. Tak ada rokok yang menyehatkan” ujar Risol, salah
satu perawat di Rumah Sakit Umum Bangkalan. Risol percaya apa yang
dikampanyekan Kementerian Kesehatan tentang bahaya rokok benar adanya. Pernyataan
Risol didukung Slamet Riyadi, seorang PNS yang hampir 10 tahun telah berhenti
merokok. PNS yang lima tahun lagi akan menghadapi pensiun ini mengaku berhenti
setelah diagnosa dokter bahwa paru-parunya kena. Nikotin dalam rokok sangat
mematikan bagi manusia.
Herannya meski Risol mendukung
kampanye antirokok Kementerian Kesehatan, ia seorang perokok. Dia mengaku ia
tak sendiri. Banyak pegawai rumah sakit tempatnya bekerja juga tak sedikit yang perokok. Termasuk beberapa dokter senior dan dokter muda yang tengah magang di tempatnya bekerja. ”Dokter yang ngerti kesehatan juga ada yang merokok loh, Mas.” Ujarnya ketika bertandang ke
rumah saya lebaran 2015 kemarin. Risol adalah sahabat karib adik bungsu saya.
”Jadi
merokok itu tidak berbahaya dong, jika civitas kesehatan juga merokok?” saya
balik bertanya. Risol hanya tertawa. Kemudian kembali mengisap rokoknya
dalam-dalam.
Nikotin adalah senyawa kimia
organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan,
terutama suku terung-terungan (Solanaceae)
seperti tembakau
dan tomat.
Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil
biosintesis
di akar
dan terakumulasi di daun.
Nikotin memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat
kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak
menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
”Yang
penting tahu penetralnya” kilahnya. Dia kemudian mengatakan bahwa penetral nikotin
dalam tubuh adalah olah raga yang teratur dan menjaga pola makan. Risol sejak
dua tahun lalu menurut penuturannya memang aktif ikut Gym. Dulu tubuhnya
kerempeng. Namun sekarang badannya terbentuk bagus.
Sementara
itu, Erika Hidayanti, Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Jakarta, menjelaskan lebih jauh tentang penetralisir nikotin dalam tubuh.
Selain berolah raga, mengonsumsi air mineral 8-12 per hari efektif untuk
mereduksi nikotin dalam tubuh. Bukan hanya nikotin saja, namun, zat-zat lain
yang tak menguntungkan tubuh bisa keluar.
“Makanan
lain yang dapat mentralkan nikotin adalah wortel, jeruk nipis dan pisang. Wortel
kaya akan vitamin A, B, C, D, E, dan K. Kandungan vitamin yang lengkap ini
membuat wortel mengandung nutrisi dan antioksidan yang tinggi sehingga mampu
mereduksi nikotin. Sementara jeruk nipis kaya akan antioksidan dan vitamin C
sehingga dapat membantu pengeluaran nikotin yang mengendap dalam tubuh.
Sedangan pisang mengandung vitamin B6 dan B12 yang bisa menjadi peluruh nikotin
dalam tubuh.” Ujarnya dalam artikelnya yang dimuat di www.komunitaskretek.co.id
Seorang
dokter spesialis paru-paru di salah satu Rumah Sakit Umum di Madura punya cara
lain menetralisir bahaya nikotin. Yakni dengan asap daun mentol atau mint. Ia seorang
perokok. Di sakunya selalu tersedia dua rokok. Satu bungkus rokok kretek biasa,
satu bungkus lagi rokok mentol.
”Tiap
lima batang rokok yang dihabiskan, usahakan untuk merokok satu batang rokok
mentol. Ini untuk mengurangi kelebihan nikotin dalam tubuh,” ujar dokter paruh
baya itu yang enggan disebut namanya.
Meski
demikian, beberapa riset terbaru di bidang medis justru menunjukkan manfaat
nikotin. Berdasarkan siaran pers perusahaan “Reasearch Indicating That Nicotin Holds Potential for non surgical
Heart by-pass procedures Honored by American Collage Cardiology pada 17
Maret 2000 silam, dijelaskan bahwa agen nikotin mampu menghasilkan pembuluh
darah baru lebih banyak pada urat nadi yang tersumbat dibandingkan faktor
penumbuh lain manapun yang dikenal.
“Bahkan
suatu hari nanti nikotin bisa menjadi alternatif yang mengejutkan untuk
menangani bentuk-bentuk tuberkolosis yang membandel. Sebab berdasarkan
penelitian, senyawa nikotin mampu menghentikan pertumbuhan tuberkolosis dalam
uji laboratorium, bahkan ketika dipakai dalam jumlah kecil.” Ujar Saleh Nasser,
salah satu anggota asosiasi profesor microbiologi dan biologi molekuler di UCF
sebagaimana yang dikutip Wanda Hamilton dalam bukunya, Nicotine War. Pendapat Saleh Nasser seakan-akan mendukung divine
kretek yang terus dikembangkan Dr. Greta Zahar dan kawan-kawannya.
”Sebenarnya
tembakau sudah dimanfaatkan sebagai obat oleh penduduk pribumi di daratan
Amerika jauh sebelum warga pendatang tiba dari Eropa. Apa yang kami lakukan
hanya melanjutkan tradisi yang maha kaya itu” ungkap Dr. Greta.
Jadi,
masih percaya dengan kampanye anti rokok? Kalau masih, berarti mainnya kurang
jauh dan pulangnya kurang malam.