jutaan hujan
tumpah dari langit hitam
yang muram
kami terpaksa berteduh disini
di bekas gudang pelabuhan
menunda perjalanan, menunda kepulangan
malam ini hujan begitu sempurna
guntur dan petir memecah udara
dingin yang garang, gelap dan gigil
menebal ketakutan
tapi cuaca tak bisa menghentikan harapan
seorang penjual jamu gendong
dengan payung kecilnya menerobos hujan
menunggu angkutan yang bisa
segera membawanya pulang
tak peduli bajunya basah
oleh genangan hujan yang
dilindas kendaraan
o, kepulangan. ia misteri masingmasing orang
malam ini
pada puisilah kulanjutkan perjalanan
pada puisilah kumenemu jalan pulang
Madura Maret, 2010
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Senin, 28 Maret 2011
HUJAN MALAM INI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar