Kota Lumpur
dari rekahan tanah
dan semburan gas metan
ribuan jasad terkapar
di puingpuing rumah
di reruntuhan sekolah
kota yang hampir pecah
dan ribuan pengungsi
hanya anaianai
diantara angin
dan matahari menggigil
kota mati. kota mati. kota mati.
mengapa masih ada yg bertepuk tangan
sementara diluar sana ribuan orang
tinggal meregang nyawa?
anakanak bermain kejarkejaran
di depan tenda penampungan
tawanya adalah kesedihan
kesedihan ibunya yang mencuci nasib
dengan darah dan airmata hitam
kota mati. kota mati. Kota mati
kuburan langit
digempur hujan tangis
kuburan bumi
menjelma jadi api
tapi selalu ada yang bangkit
melalui sepi
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Senin, 12 Maret 2012
6 Tahun Lumpur Lapindo, Kita tak akan Lupa!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar