" Cerita Tentang Sebuah Ledakan"
ada yang meledak di udara
ada yang meledak
orang orang menutup mata
lalu mendongak ke angkasa
jalanan runtuh, gedung-gedung melepuh
orang orang melihat tuhan dari lubang sedotan yang jauh
seorang kepala negara mencungkil sepasang matanya
lalu jumpa pers dimulai;
"tak ada yang perlu ditakutkan. kemiskinan menurun dalam angka statisitik"
dia berbohong. dia berbohong.
di luar istana jutaan orang saban hari kelaparan.
di luar istana jutaan orang tidur di kandang hewan
"percayalah kita aman. kita aman. kita bangsa besar yang berdaulat"
sekali lagi dia berbohong. dia berbohong
ketakutan ditebarkan negara tiap hari
emas, perak dan nikel dijarah di Papua
minyak dan batubara dijarah di Sumatera
jutaan masyarakat hutan kehilangan tanahnya
belatung belatung terus keluar dari matanya yang berlubang
bau busuk menyebar ke penjuru kota
ada yang meledak lagi di udara
ada yang meledak
sepertinya kita harus belajar menutup telinga
atas segala kebohongan yang ditularkan media
kita juga harus belajar mengakhiri semua dengan mata terpejam
dan melihat dengan hati murka
Madura, 2005-2013
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Kamis, 19 Juni 2014
" Cerita Tentang Sebuah Ledakan"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar