DI KILOMETER 20
di kilometer 20 sampang
di bawah pohon camplong besar
aku berhenti
angin kering menyergap
ke dalam tulang. ke dalam syaraf
kulihat barikade ombak
berdebur membentur
dinding belakang
bangunan pinggir pantai
di sebelah mana, tuan
kuburan massal orang orang tak berdosa
dan mayat mayat tanpa kepala
dilarungkan
ketika prahara 65?
di langit biru
gugusan awan
serupa barisan kafan
o, tanah asin ini bergetar
ketika dua truk eksplorasi minyak
pelan pelan bergerak
dari kilometer 20
kulanjutkan perjalanan
kulihat cakrawala selat madura
pelan pelan menjauh
kemudian melenyap
dari spion
Madura, Mei 2011
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Kamis, 27 Oktober 2011
DI KOLIMETER 20
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar