PUISI PADA ULANG TAHUN ke-31
pada akhirnya hanya sepi
seperti pagi ini
aku membuka pintu dapur
langit mendung
udara dingin
sampai ke sumsum
tak ada langit yang lain
tak ada bumi yang lain
tapi semua bergerak
dalam kesunyian masing-masing
seperti usia dan harapan
ada yang jatuh. ada yang tumbuh
bersama asap rokok
dan fajar
yang tak kelihatan
sepi tinggal sepi
seperti lilin padam
aku akan kehilangan
segala yang pernah kumiliki
namun betapa susah melupakan
segala yang terlanjur jadi memori
tiap kali mata terpejam
kecupan ibu di pipi
dan ucapan selamat ulang tahun
pada usia lima tahunku
menjelma kupu kupu
yang keluar dari kepompong waktu
September-Oktober 2011
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Rabu, 19 Oktober 2011
PUISI PADA ULANG TAHUN Ke-31
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar