*) Penulis adalah jurnalis cum penyair sambil lalu.
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Selasa, 23 Desember 2014
TIPS DAN TRIK LOLOS DARI PENJARA MESKI DOYAN DAUN MUDA
*) Penulis adalah jurnalis cum penyair sambil lalu.
Jumat, 19 Desember 2014
Impor Fidel Castro
EKSPOR JOKOWI, IMPOR SUBCOMANDANTE MARCOS
Komentar Menteri Rini dan juga Presiden agar direksi BUMN bisa diduduki orang asing memang ngeri-ngeri sedap, men.
Ngerinya, seakan-akan memang sudah nggak ada lagi orang pribumi yang kompeten ngurusi BUMN. Orang pribumi berkulit coklat itu seakan-akan memang belum siap ngurusi perusahaan sebesar BUMN. Sekali masyarakat jajahan, ya tetap jajahan. Mental jajahan ya memang nggak bisa luntur, salah satu solusinya; serahkan ke asing. Anda protes, ya biarin, bukan urusan saya.
Sedapnya, cie..kita jadi nampak globaliset gitu bro. Bayangkan, jika semua perusahaan dan semua instansi pemerintah bisa juga diduduki orang asing. Keren, khan? Nanti kalo ditanya, bosnya siapa, para pekerja kantoran bisa jawab dengan kece: “Ostrali bro. Bos kita dari ostrali.” Atau “bos kita Amrik men. Para mahasiswa lugu dan unyu-unyu bisa sedikit busungkan dada ketika ditanya dosennya dari mana. jawabnya: Jerman. Prancis. Italia. Anak-anak kita nanti bisa dengan keren cerita di rumah kalo guru bahasa Indonesia ternyata dari Inggris dan guru bahasa Inggrisnya dari Osrali. Kalo ortunya Tanya; lantas guru dari Indonesia di sekolahmu pada ke mana, nak? Si Anak dengan kece menjawab: dari pagi sampek siang, Omar Bakri ngelap kaca dan ngepel sekolah!
Kedepannya nanti, akan ada kampus di Madura yang cabangnya langsung dari Havard, Yale, Universitas Sydney, Queensland, dsb. Kampus-kampus cabang Amrik dan Ostrali itu bisa saingan sama ITB, UGM, UI. Atau kalo perlu tutup semua kampus-kampus negeri, ganti dengan kampus cabang luar negeri yang saya sebutkan tadi. Dasyat khan?
Semua pelayan Indomaret, alfamaret, dan carefur dibawakan aja dari luar negeri yang kece dan unyu-unyu. Dengan begitu para jomblowan jomblowati bisa berubah pikiran untuk mengakhiri status jomblo dunia akheratnya dengan berpasangan dengan orang luar negeri. Luar negeri men. Pribumi, apalah pribumi itu.
Sementara pasar-pasar tradisional sikat aja, nanti dibuatin bangunan pasar yang konstruksi ala bangunan pasar di Amrik sana, kontraktornya dari luar negeri. Buruhnya drop dari luar negeri. Semua yang pribumi anggap aja udah nggak kompeten garap yang begituan. Keren khan?
Termasuk saat rupiah terus melemah, maka solusinya adalah impor dollar. Sebab dengan mengimpor dollar maka akan makin baik ekspornya. Ekspor apa? Tenaga kerja murah. Jomblo-jomblo murahan yang gampang diperas tenaganya seperti kuda poni.
Piye, ngeri-ngeri sedap bukan? Dan Negara kita nanti akan jadi IndoAmerika! Dulu jaman waktu masih Hindia Belanda taon 1938 timnas sepak bola Hindia Belanda bisa ikut piala dunia di Prancis, kalo jadi IndoAmerika siapa tahu timnas sepak bola bisa juara piala dunia.
Nah, trus yang pribumi mau diapain bro? Lha, itu bukan urusan saya. Urusan mereka. Mau jadi pengemis di kota kek, mau jadi gali kek, daftar jadi spionase polisi kek, mau jadi pelacur kek, germo kek, pemulung kek, terserah. Mau pulang kampung jadi buruh tani juga boleh. Jadi sais delman di pasar, tukang becak, tukang las, tukang tambal ban, terserah.
Tapi kalo pribumi itu bikin masalah, bikin keonaran, gak becus kerja pemerentah punya solusi yang paling mujarab: IMPOR tenaga asing. Ekspor pribumi bau pesing dengan harga miring. Termasuk kalo presidennya nggak becus kita bisa ekspor ke segitiga bermuda lalu impor Fidel Castro ato Subcomandante Marcos!
Selasa, 16 Desember 2014
DI RUANG TUNGGU
waktu!
tapi waktu tak pernah mati
meski dikibuli iklan kecantikan ini:
"for your beauty
for younger skin for more healthy"
ruang tunggu yang terkutuk
orang-orang bersin, orang-orang mengantuk
akupuntur tahap lima, kanker serviks tertawa
berjejer pasien stroke & diabet & kolesterol
seperti berjejer pulau-pulau nusantara
yang dihisap Amerika
bau obat kimia di dalam sini
bau hujan di luar sana
bau luka dari mesin kecantikan yang gila
totok di bibir vagina, detoks wajah dengan kurma
apakah kau baik-baik saja sayangku?
jerawatmu masih ada, tapi aku tetap cinta
menunggu memang kesepian yang kejam
membuka majalah cosmopolitan edisi Desember 2008
ada tren rambut & tren make up
ada testimoni Luna Maya: kulit saya jatuh cinta dengan la mer
di tv Jokowi berkata: bukan urusan saya
pintu praktek terbuka. kulihat Dokter menghitung uang
menghitung penderitaan orang-orang dalam rencana liburan akhir pekan
brosur phyto five di dinding
dagumu saraf hormon, kantong matamu ginjal
di hidung ada jantung kedua pipimu lambung
o, tangan tangan penantian yang murka
mengapa begitu melelahkan hari hariku di pelukanmu?
hidup begitu pendek
penantian begitu panjang
sayang, apakah kau sudah selesai?
ayo lekas pulang
martabak terang bulan
kedinginan
SEBAB AKU TAK BISA MENGHENTIKAN KEMATIAN
dia menghentikan langkahku begitu ramah--
membawa gerbong di pundaknya
dan kekekalan
dan aku telah pasrah
tenaga dan waktuku juga
untuk segala keramahanNYA
saat bel istirahat berdenting
kami melewati ladang Gazin Grain
kami melewati perlintasan matahari
embun-embun jatuh bergetar dan menggigil
menyentuh gaunku, lembut sekali
menggelar tikar dan perbekalan
dari atap rumah itu terbayang
sebuah hiasan dinding--jatuh perlahan
terasa lebih pendek dari hari-hari
dan aku menduga kepala kuda itu
begitu abadi
POLISI DAN PENJAGA WARNET
Desember, 2014
KANTOR DI KEPALAKU
diantara suara mesin tik
dan suara printer berderik
adalah kesunyian kantor di kepalaku
kebisingan kata-kata di gugel
adalah kerapuhan kita yang
jadi angin jadi nasi, jadi kuah
lalu jadi luka, jadi nanah, jadi tangis
jadi gerimis
jatuh
di baca jum'at ini
adalah ruang interogasi di kepalaku
seperti SPPD yang diketik terlambat
SPJ-SPJ berserakan
kwitansi bertandatangan
korupsi yang direncanakan
dalam buku pintar keuangan
dokumen usang di map hijau
laporan akhir yang disampul merah
ditindih peraturan menteri
tentang pembangunan daerah
muntah!
isi kantor di kepalaku
dalam datang bulan sajak-sajakku
kudengar suara mesin tik
suara printer
deru AC pukul 3 sore
dan bangku-bangku mulai kosong
sepuntung rokok LA ditindih kibot
komputer dimatikan
rokok dinyalakan
kesunyian mencekik segala
yang mendadak reda
dari jerit
kata-kata
Kamis, 11 Desember 2014
Pekerjaan Rumah
lalu kulempar ke Amerikaku, dan kutuang sabun warna tulang
menggosok Afrika, mengembalikan burung dan gajah ke dalam rimba
aku akan mencuci di sungai Amazon dan membersihkan sisa minyak
& pasir Teluk Meksiko
menyapu sisa asap Kutub Utara, membersihkan semua pipa di Alaska
membersihkan Rocky Flats dan Los Amamos, membilasnya sampai jernih
dengan casium dari kanal cinta
membilas hujan asam di atas Parthenon dan Sphinx, menguras lumpur
dari cekungan Mediterania dan membuatnya jadi biru tua
menaburkan sedikit warna biru ke langit di sungai Rhine, sedikit pemutih
untuk awan-awan agar kembali putih seperti salju
membersihkan Hudson Themes & Neckar, memberi bilasan akhir dari Danau Erie
kemudian membuang semua kotoran Asia Raya dalam kontainer raksasa & menyeka darah & agen oranye herbisida
melunturkan segala kekacauan Rusia dan China dalam alat pemeras, kemudian meremas segala adu domba dari pusat Amerika yang berkedok sang polisi dunia
& menjemur planet di alat pengering & bersantailah selama 20 menit atau beribu-ribu tahun
sampai segalanya bersih bening
Kau Ingin Jadi Penulis?
Oleh: Charles Bukowski
meskipun betapa berartinya itu
jangan lakukan
dari hatimu, dari pikiranmu dari mulutmu
dari ususmu
jangan lakukan
sambil menatap layar komputer
atau membungkuk di depan mesin tik
menekuri kata-kata
jangan lakukan
atau jadi terkenal
jangan lakukan
meniduri perempuan
jangan lakukan
menulis ulang lagi dan lagi
jangan lakukan
jangan lakukan
hanya untuk jadi epigon
lupakan
dan menunggu dengan sabar
dan jika ide itu tak pernah muncul
kerjakan hal lain
atau pacar-pacarmu
atau orang tuamu atau siapapun yang kau kenal
kau tidak siap
jangan jadi seperti ribuan orang
yang menyebut dirinya penulis
jangan sombong, jangan dibaca sendiri
perpustakaan di seluruh dunia sedang mengantuk
lebih dari yang kau bayangkan
jangan membuatnya makin terlelap
jangan lakukan itu
dari jiwamu seperti roket
kecuali hal itu membuatmu gila
dan ingin bunuh diri atau membunuh
jangan lakukan
membakar seluruh ragamu
jangan lakukan
dan kau telah menentukan pilihan
kerjakan dengan segenap jiwamu
sampai kau mati karena menulis atau
menulis membunuhmu
tak pernah ada
Rabu, 10 Desember 2014
PADA PAPUA
bagaimana cara
memeluk bapak
yang tergeletak mati
sementara senapan dan sepatu lars mengancam lagi?
peluklah dengan hati dan mata terpejam
sesaplah gelora api kitorang
jadi abadi
bagaimana cara
mencium suami
yang tergeletak dengan dada tertembak?
ciumlah dengan hati dan mata terpejam
salju nemangkawi akan turun
jatuh ke pangkuanmu, wahai perempuanku
bagaimana menangisi anak
sedangkan senapan itu membungkam mulutku?
menangislah dengan hati dan mata terpejam, wahai ibu
bunga api akan mekar
di dadamu
mengharumkan yang pantas
dan membakar yang tak pantas
bersimpuh di kakimu
seluruh hati terbakar
mereka yang tak pilu
akan disapu burung pitohui