Kuburan para pengungsi
kami tak berani menginjak kampung halaman lagi
lumpur yang menyungai
menghisap tangis orangorang
antrean panjang menuntut ganti rugi
telah menjadi kuburan para pengungsi
yang tenggelam dalam linang air matanya sendiri
dan kita saksikan: harapan berserakan di jalanjalan
menjadi luka dan batu nisan
Sampang-madura, mei 2010
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Selasa, 07 September 2010
Kuburan Para Pengungsi-[LAPINDO1]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar