SAJAK BUAT IBU
aku pergi ibu, aku pergi
ke daratan terjauh
yang tak terjangkau kakimu
barangkali disana
di tempat anakmu menggulung dunia
tak ada peluk cium dan cerita sebelum tidur
tapi tulus cinta dan ampunanmu, Ibu
membeku. membatu
dan jadi tempat berdiri anakmu
yang terjatuh
aku pergi, ibu. aku pergi
menyusuri jalan rantau
menanggung nasib sendiri
tanpa kau disampingku
tapi adakah yang bisa melupakan ibu?
adakah yang bisa melupakan ibu?
di jalan rantau
kulihat ibu dimanamana
dibawah purnama, di emperan sebuah toko buku
kulihat ibu memeluk anaknya yang terus mengigau susu
diatas bis antar kota yang melaju
kulihat ibu tua membelai anaknya
usai mengamen berdua
dan bernyanyi lagu keong racun
kulihat ibu dimanamana. dimanamana.
ibu adalah peradaban tak usaiusai. tak usaiusai
tak ada ibu tak ada manusia
aku pergi ibu, aku pergi
ke daratan terjauh
yang tak terjangkau kakimu
maka ijinkan kakiku
bersimpuh dihatimu selalu
baik pulang ataupun tak kembali
ke sampingmu lagi
[Surabaya, 2010]
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Kamis, 09 Desember 2010
SAJAK BUAT IBU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar