Cerita Rumput
kami adalah rumput liar yang kau injak.
tapi kami terus tumbuh dan menyebar.
jadi padang kering.
padang merah. padang darah.
kau bangun gedung-gedung
kau rampas tanah
alat alat berat melindas kami
paku-paku bumi
semen setebal sepuluh senti
mengubur kami
tapi kami biasa hidup dengan penderitaan
kami adalah benih segala macam kesakitan
kami adalah semesta. kami adalah cinta
yang dikoyakkoyak luka
dan kami berbiak di sisisisi gedung
yang suram dan lembab
yang tak bisa kau jangkau
dengan tangan
dan isi kepalamu yang kejam
kamilah rumput liar
sanggup jadi padang kering.
padang merah. padang darah.
padang api
mengepungmu
menghancurkanmu
sebab bumi ini
milik kami!
*) dimuat dalam antologi bersama "Bima Membara" (Halaman Moeka Publishing, Jakarta 2012)
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Sabtu, 18 Februari 2012
Cerita Rumput
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar