IBU
Ibu adalah pelangi sajak
awan, hujan dan debu
bergumul berderak
di langit dadamu
yang sesak
tapi setiap reda airmata
seribu warna surga
berpendar dari matahatinya
itulah mengapa
Ibu senantiasa menjelma lautan
muara segala air segala garam
kesanalah aku pulang
ke dalam peluk tangannya yang kasar
sebab di ujung rahimnya yang kekal
tertulis lakon dan nasib kehidupan
yang tak pernah usai
Ibu adalah rumah segala unggun rimbun sajak
luka dan cinta tak ada lagi jarak
jantungmu dalam jantungku
terus berdetak
Desember, 2011
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Rabu, 21 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar