Sajak Kepada Sondang
akhirnya kematian mengantarkanmu pada api
dibiarkannya lidah membara menjilat tubuh sendiri
berharap dijilat pula tubuh srigala berdasi
yang mengoyak-ngoyak harga diri
mengoyak-ngoyak berjuta-juta nasib rakyat sendiri
lihatlah, ada bintang merah
menyembul dari sungai darah
sungai yang mengalir dari rumah-rumah miskin
sungai yang mengalir dari nadi-nadi angin
menghembuskan kematian begitu dingin
membawa cinta yang pergi datang kembali
mengalir ke dalam api
akhirnya kematian mengantarkanmu pada api
kulit yang melepuh, daging yang jatuh
dari kerangka tubuh
adalah genta yang ditabuh
untuk memanggil berjuta manusia berdaki
membawa obor mereka sendiri
mengepung istana
membakar penguasa
yang terus menanamkan dusta
akhirnya kematian mengantarkanmu pada api
aroma daging terbakar
menjelma harum bunga mawar
bagi hati yang tidak tuli suara sunyi revolusi
WAKTU
JEJAK
- Artikel (93)
- Cerpen (20)
- Esai Budaya (31)
- Jendela Rumah (24)
- Kesehatan Masyarakat (5)
- Pendidikan (10)
- PUISI (71)
- Resensi Buku (25)
JEDA
Senin, 12 Desember 2011
Sajak Kepada Sondang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar