WAKTU

JEDA

Senin, 28 Maret 2011

HUJAN MALAM INI

jutaan hujan

tumpah dari langit hitam

yang muram



kami terpaksa berteduh disini

di bekas gudang pelabuhan

menunda perjalanan, menunda kepulangan



malam ini hujan begitu sempurna

guntur dan petir memecah udara

dingin yang garang, gelap dan gigil

menebal ketakutan



tapi cuaca tak bisa menghentikan harapan



seorang penjual jamu gendong

dengan payung kecilnya menerobos hujan

menunggu angkutan yang bisa

segera membawanya pulang

tak peduli bajunya basah

oleh genangan hujan yang

dilindas kendaraan



o, kepulangan. ia misteri masingmasing orang



malam ini

pada puisilah kulanjutkan perjalanan

pada puisilah kumenemu jalan pulang


Madura Maret, 2010

DIKEPUNG HUJAN

DIKEPUNG HUJAN



Hujan mengepung’

Hujan mengepung

Hujan mengepung

Hujan mengepung

Hujan mengepung

Dan aku berlindung

Pada kenangan

Pada masa silam

Di rumah aku lahir

Di dunia bertarung

menguak takdir

hujan mengepung

hujan mengepung

hujan mengepung

menunggang hujan

menuju sarang

ujung akhir

jalan pulang



hujan mengepung

nasib mengapung

***

Minggu, 20 Maret 2011

PADA DUKA TSUNAMI JEPANG


Pada Duka Tsunami Jepang



dibawah langit yang muram

bumi di Honshu bergetar

ribuan rumah dan gedunggedung menjulang

pecah dan tumbang

dihantam gelombang laut yang muntah

dari perut bumi yang pecah



o, kehidupan begitu rapuh

dan alam begitu angkuh

tanpa ragu melintas

memberi jalan pada maut yang kekal



hai, lihat!

sepasang geta usang nyangkut di fondasi jembatan

10.000 sakura terbang ke awan

menuju kekeabadian



dibawah langit yang muram

bumi di Honshu bergetar

dan airmatamu hanyut

bersama kimonomu, kembali ke laut.

kembali ke jalan maut


madura, 15032011