WAKTU

JEDA

Jumat, 13 Januari 2017

ROMANTIS

ROMANTIS
.
Tidak mudah menjadi seorang Henry Roth. Seorang play boy kelas bantam itu tiba-tiba jatuh cinta pada seorang perempuan montok yang kerap duduk di kafe dekat tempatnya bekerja sebagai dokter hewan. Di kafe itu, Perempuan itu kerap duduk di meja dekat jendela. Perempuan itu bernama Lucy Whitmore. Bagi Henry Roth menaklukkan perempuan bukan perkara sulit. Sudah banyak kali perempuan yang ia kencani dan semua perempuan tak sanggup melupakannya. Beberapa diantaranya merengek-rengek minta ia nikahi. Tapi dasar play boy, selalu saja ada alasan untuk melarikan diri.
.
Tapi Lucy Whitmore berbeda. Lucy terkena amnesia anterograde. Asal muasalnya karena mengalami kecelakaan mobil parah. Akibat penyakit itu, tidak ada memori baru yang bisa masuk ke dalam otak Lucy. Ingatan di kepalanya hanya berkisar pada hidup sebelum kecelakan itu terjadi. Dalam sehari, ia bisa bertemu siapa saja dan melakukan apa saja. Namun, esoknya ia akan lupa. Dan jatuh cinta pada Lucy membuat Henry Roth memutar otak begundalnya berkali-kali.
.
  Butuh setidaknya 50 kencan pertama untuk membuat Lucy jatuh cinta padanya. Berkali-kali. Meski akibatnya Henry benar-benar mencintai Lucy. Sampai akhirnya keluarga merestui hubungan mereka dan memasrahkan hidup Lucy pada Henry. Henry memutuskan menikahi Lucy. Meski demikian, penyakit itu tak kunjung sembuh. Bahkan hingga Lucy tua pun, Henry mesti terus mengingatkan kembali tiap pagi soal apa yang telah terjadi, tentang kecelakaan itu dan asmara mereka. Namun Henry terus berusaha menyembuhkan Lucy. Dan Henry makin jatuh cinta pada perempuan yang punya penyakit lupa ingatan itu.
.
Kisah yang saya tulis dengan tergesa di atas itu bukanlah kisah nyata. Itu hanya cerita fiksi dari film 50 first dates, sebuah film komedi romantis Amerika tahun 2004 yang disutradarai oleh Peter Segal dan ditulis oleh George Wing. Henry Roth dibintangi oleh Adam Sandler. Sedangkan Lucy diperankan oleh artis montok cantik kelahiran Culver City, Amerika, bernama lengkap Drew Blythe Barrymore. Yach, kalau pernah menonton The Notebook, film drama romantis Amerika Serikat yang dirilis pada tahun yang sama ( disutradarai oleh Nick Cassavetes dan diproduseri oleh Lynn Harris dan Mark Johnson, yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karangan Nicholas Sparks), atau pernah menonton film Korea berjudul A Moment to Remember yang dirilis di tahun yang sama, 50 first dates itu versi komikalnya.
.
Itu tadi sekedar diketahui saja. Tapi bukan itu poin saya kok. Poin saya adalah memang tidak mudah menaklukkan hati perempuan yang lupa ingatan. Tapi jauh lebih tidak mudah lagi membuat perempuan yang kita cintai bisa jatuh cinta berkali-kali. Melakukan romantisme yang sama justru akan terkesan klise. Apalagi bagi pasangan yang telah menikah. Dan parahnya, kebanyakan laki-laki yang sudah menikah cenderung tidak romantis.
.
Kebanyakan lelaki menganggap cinta sebagai medan pertempuran hanya pada saat mendekati perempuan dan berusaha menaklukkan hatinya untuk dijadikan pacar. Di saat-saat itu, lelaki menunjukkan dirinya seperti ksatria berkuda yang siap melibas siapa saja dengan gagahnya demi menjemput putri yang melambaikan tangannya dari menara kastil. Betapa menyenangkan masa-masa itu. Apalagi jika menjadi pemenang. Sang putri diperlakukan layaknya bidadari. Dipuja dan diagung-agungkan. Di saat-saat itu mantan-mantan berguguran. Seiring tegaknya kuade pelaminan.
.
Dan setelah itu semuanya jadi sunyi. Seakan kisah ksatria berkuda dengan pedang dan baju besinya menggendong seorang perempuan telah berakhir. Layar telah diturunkan. Segalanya telah selesai. Menikah dianggap sebuah bukti cinta. Menikah dianggap sebagai tahapan tertinggi dari ungkapan perasaan cinta. Setelah menikah tak ada lagi. Maka, yang kita saksikan kemudian sebuah kisah biasa, kehidupan rumah tangga biasa. Tak ada lagi romantisme masa pacaran. Yang ada kesumpekan. Tak ada lagi ciuman selamat pagi atau sapaan cinta, yang ada kebosanan. 

Kadang bersikap romantis pada istri/suami dianggap kekanak-kanakan. Dan bukan suatu yang penting. Usia pernikahan yang makin menua membuat pasangan jadi mekanis. Kemudian enggan bersikap romantis. Sudah tua, dan semua romantisme itu cuma basa-basi.
.
Beberapa lelaki menunjukkan romantismenya hanya ketika hendak bersenggama. Beberapa yang lain menganggap hubungan intim itu adalah romantisme itu sendiri. Akhirnya, begitu usai ejakulasi, segalanya jadi hening. Tak ada ucapan terima kasih atau pelukan. Yang ada hanya dengkuran. Dan esoknya hidup berderak seperti mesin. Laju, laju. tapi membosankan.
.
Tak perlulah mengutip teori cinta Eric Fromm sampek John Lee kalau cuma mengatakan betapa pentingnya romantisme dalam perkawinan. Terutama bagi perempuan. Perempuan bukan mesin sex yang perlu anda tekan tombol on-nya ketika malam jum’at atau anda sedang ingin meluapkan konak. Perempuan adalah bumi di mana dari seluruh elemen hidupnya tumbuh kehidupan lain bagi keberlangsungan jagat raya. Tanpa sentuhan kasih sayang, lambat laun ia akan jadi tanah kering, yang keras, retak dan tak lagi bisa ditanami. Dalam keadaan begitu, jika seorang perempuan itu adalah seorang istri dan ibu dalam keluarga, maka sebuah keluarga hanya akan mengalami kekeringan panjang dan sebentar lagi siap terbakar atau dibakar.
.
Ada paparan yang cukup mencengangkan bahwa angka perceraian di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi se-Asia Pasifik. Dalam situs BKKBN, ditulis detikdotcom, dikatakan jumlah perceraian di Indonesia per tahunnya telah mencapai lebih dari 200 ribu kasus. Salah satu diantara penyebabnya karena pasangan tersebut meninggalkan romantisme dalam kehidupan mereka. Romantisme hanya terjadi di awal-awal mereka mengadakan honeymoon. Setelah itu hanya rutinitas rumah tangga yang kadang menjemukan seperti mesin absensi perusahaan.
.
Kita tidak mau bukan memperpanjang angka perceraian di negeri ini, dan hubungan asmara kita berakhir di meja judi, eh, meja hijau? Di luar sana, setelah ketok palu hakim menggema di ruang sidang, sedang menunggu orang-orang yang siap memeluk suami/istri anda dengan mesra, memberikan romantisme yang tak pernah lagi anda berikan pada pasangan anda, dan pada akhirnya anda akan dilupakan atau dikenang sebagai pasangan yang membosankan. Dan sungguh jika itu terjadi, kita akan benar-benar menyesal.
.
Maka beruntunglah pasangan yang hidupnya penuh dengan romantisme meski usia pernikahannya telah menua dan telah menimang anak cucu. Pasangan yang demikian niscaya selamat dari incaran tetangga atau teman atau mantan yang butuh teman ranjang dan sedang kesepian. jangan sampai ada keluh kesah; kau yang berjuang, tetangga yang menikmati.
.
Romantis itu sebenarnya nggak harus mahal. Juga tak perlu jadi play boy macam Henry Roth. Cukup anda berani membisikkan kata I Love You pada kekasih anda tiap bangun pagi itu sudah membuat dunia jadi lebih indah. 

Jadi kapan terakhir anda bersikap romantis pada istri/suami anda?


Madura, 13 Januari 2017. satu jam sebelum iqomah sholat jum'at berkumandang