WAKTU

JEDA

Kamis, 27 Oktober 2011

SAMPAH PEMUDA!

SAMPAH PEMUDA:

(1) KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA BANGGA BERTANAH AIR SATU: TANAH DAN AIR YANG DIKELOLA AMERIKA DAN ANTEK-ANTEKNYA

(2) KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA BANGGA BERBANGSA SATU: BANGSA YANG MENGINJAK-INJAK NASIB RAKYAT JELATA

(3) KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA BANGGA BERBAHASA SATU: BAHASA KEBOHONGAN!


28 Oktober 2011

PERJALANAN PULANG

Dalam Perjalanan


matari terbit
di horison laut
dan senja pulang
pada punggung pegunungan

oh, kampung halaman
kembali aku pulang
pulang ke inti garam
mengobati perih segala perjalanan

dari radio mobil usang
suara Grace Simon begitu miris terdengar
bernyanyi lagu Bing penuh kesedihan
jalanan bergelombang
di kursi belakang aku sempoyongan
oleh jalanan berlobang. oleh asing perjalanan

baru saja menyeberang sepasang petani
menyandang cangkul dan kaki berlumpur
dipeluk pinggang istrinya
dan keduanya berlari tergesa
adakah kalian kenal lagu Bing dari Grace simon ini?
lagu tentang cinta cintaan yang miris ini
tapi adakah yang lebih miris dari percintaan sepasang petani
yang berani hidup di tengah keterpurukan bertubi

jalanan semakin petang
suara Grace Simon terus terdengar
jalan pulang ini semakin sepi
kelamnya sampai ke dasar hati


Surabaya-Madura, Maret 2011

DI KOLIMETER 20

DI KILOMETER 20


di kilometer 20 sampang
di bawah pohon camplong besar
aku berhenti
angin kering menyergap
ke dalam tulang. ke dalam syaraf

kulihat barikade ombak
berdebur membentur
dinding belakang
bangunan pinggir pantai

di sebelah mana, tuan
kuburan massal orang orang tak berdosa
dan mayat mayat tanpa kepala
dilarungkan
ketika prahara 65?

di langit biru
gugusan awan
serupa barisan kafan

o, tanah asin ini bergetar
ketika dua truk eksplorasi minyak
pelan pelan bergerak

dari kilometer 20
kulanjutkan perjalanan
kulihat cakrawala selat madura
pelan pelan menjauh
kemudian melenyap
dari spion


Madura, Mei 2011

Rabu, 19 Oktober 2011

PUISI PADA ULANG TAHUN Ke-31


PUISI PADA ULANG TAHUN ke-31


pada akhirnya hanya sepi
seperti pagi ini
aku membuka pintu dapur
langit mendung
udara dingin
sampai ke sumsum

tak ada langit yang lain
tak ada bumi yang lain
tapi semua bergerak
dalam kesunyian masing-masing

seperti usia dan harapan
ada yang jatuh. ada yang tumbuh
bersama asap rokok
dan fajar
yang tak kelihatan

sepi tinggal sepi
seperti lilin padam
aku akan kehilangan
segala yang pernah kumiliki
namun betapa susah melupakan
segala yang terlanjur jadi memori
tiap kali mata terpejam
kecupan ibu di pipi
dan ucapan selamat ulang tahun
pada usia lima tahunku
menjelma kupu kupu
yang keluar dari kepompong waktu


September-Oktober 2011