WAKTU

JEDA

Senin, 02 April 2012

LANSKAP PERJALANAN

Lanskap Perjalanan


dari bangku belakang bis antar kota
kulihat ratusan antena menuding ke barat
ke arah mana aku harus berangkat

kusaksikan juga laut berkilauan
ombak begitu ramah
langit biru dan terang
pepohonan bakau kian jarang
seekor camar terbang sendirian
jadi teman bagi sepi
yang mempersiang segala yang pergi

pasar ikan Tanjung baru saja lewat
tak kucium amis ikan sebab hidung mampat

tapi masih bisa kurasakan sesak dada nelayan
susah payah menuntun sampan ke pantai
kulitnya yang legam terbakar
seperti kulit nasibnya yang hitam
dipanggang api penjajahan
yang tak pernah usai

di sampan itu kulihat anak perempuannya
berdiri memeluk tiang layar
memandang jalanan
memandang bis yang ringkih berjalan
tatapannya, kosong
sekosong tangki diesel perahu
menderu tersendat-sendat menjelajahi lautMu

tapi, jauh di horison selat itu
sebuah cerobong mengepulkan asap hitam
pengeboran minyak lepas pantai terus berjalan
tapi bukan untukmu, wahai anak-anak nelayan

dari bangku belakang bis antar kota
sajakku menggigil
seperti demam flu
di tubuhku

Maret 2012

Tidak ada komentar: