WAKTU

JEDA

Senin, 19 November 2012

Hikayat Jam Dinding

Hikayat Jam Dinding

jam dinding itu tak lagi mampu
menggerakkan waktu
meski ia berdetak terus
tapi jarum tubuhnya
telah mampus

segalanya kini tinggal angka mati
aku yang rebah di bawahnya
tinggal sunyi

sesunyi kabel listrik
sesunyi pupur langit
dalam karang dusta
dalam mimpi pagi pesawat menderu tiba-tiba

ada ular blurik di kolong meja
mematuk betis dosen
dan ia terus gatal
menggaruk-garuk lukanya

yang bermula dari sepi
akan kembali pada sepi
dan waktu seperti tuhan
kadang dibutuhkan
saat mengobati rasa sakit
dan kesepian

sementara jam dinding itu mati
aku terjaga
kudengar suara burung kedasih
di genteng rumah tetangga
merdu sekali

Madura, November 2012



Tidak ada komentar: