WAKTU

JEDA

Kamis, 23 Desember 2010

SAJAK BUAT MAMA DARI PEREMPUAN MALAM

Perempuan Malam dan Kopi Hitam


Memang sakit, Ma! rasa kehilangan itu

jalan kota yang berpolusi dan berdebu

menjauhkan jarak pandang kepulanganku

dan halamanhalaman kitab suci yang beku

leleh di lolong malam si hidung belang



biarlah, ma! biarlah airmata jatuh

agar tak perih tubuhmu seluruh

ampunan memang tak cukup membuat segalanya utuh

Ya. jujur itu menyakitkan

namun lebih berharga dari kebohongan, khan?



apa boleh buat, ma!

malam adalah kopi hitam

yang disuguhkan mpok nah

penjaga warung kecil dekat café cangkir

pahit maut, pahit hidup

melebur dalam ampas kopi

kuteguk, kuteguk, kuteguk lagi

hingga pagi



ma!

hidup seperti membuat kopi

diseduh, diaduk, diteguk

orangorang datang memesan kopi

orangorang pergi membawa sepi sendiri



sementara aku disini, ma! sendiri. menanti

menanti yang datang. melupakan yang pergi



tapi ingatan

sanggupkah melupakan yang datang.

Melupakan yang pergi dalam semalam?



ma, ketika aku kembali

masihkah berarti diharibaanmu nanti?



[Surabaya, 2006-2010]

Tidak ada komentar: