WAKTU

JEDA

Rabu, 21 Desember 2011

Lambaian Tangan IBU
















Lambaian Tangan Ibu


Dari pinggiran kampung nelayan
antara terminal dan jalan besar
Ibu melambaikan tangan
pada bis yang membawaku pergi
merantau –
jauh dari kampung halaman
tempat ari ariku ditanam

bis terus melaju
melewati ratusan tiang lampu
tak hirau pada perpisahan itu
di kursi belakang bis malam
antara kantuk dan hari depan
airmata jatuh diam-diam

selalu ada yang pergi, selalu ada yang kembali
tapi tidak kasih sayangmu, ibu
ia punya rumahnya sendiri dalam memori

Ibu, kini terpisah tol dan gedung-gedung
tak bisa lagi kulihat wajahnya yang lebam
menahan pukulan zaman
tapi selalu kukenang matanya yang merah
menangis kala gundah

o, hidup yang mudah jadi hampa
ibu membuatnya penuh udara
itulah mengapa selalu ada jadwal pulang
ke rahimmu, Ibu
walau sebentar

Madura Mei, 2011

Tidak ada komentar: