WAKTU

JEDA

Rabu, 22 Januari 2014

SAAT KAU MENELPONKU


Saat kau menelponku aku akan baca puisi ini:
  
aku mencintaimu dengan seluruh jembutku
jembut yang melambai lambai diterpa angin kemarau yang panjang dan riuh
saat pipis di bawah jembatan itu

aku mencintaimu dengan seluruh jembutku
jembut yang diam dan tak pernah berkata kata
saat tumbuh maupun jatuh
tapi setia dan tak rapuh

aku mencintaimu dengan seluruh jembutku
apakah kau juga mencintaiku dengan seluruh jembutmu, sayangku?

saat kau menelponku aku akan baca puisi itu. maka terkutuklah henpon yang lobet saat bus berjalan. powerbeng ketinggalan. ada api di atas kepala pagi. suara orang muntah di bangku belakang. aku terjaga. aku terjaga. mengingat cinta yang terluka. membalas inbox dengan tergesa. aku ingin mendengar lagi suara tawamu saat kau menelponku dan aku baca puisi itu, sebelum henpon ini mati tiba-tiba. 

runcing matahari menembus kaca. aku terpejam. aku terpejam dalam kehampaan yang asing dan menunggu henpon berdering. 


Madura, Januari 2012-2014

1 komentar:

Firja mengatakan...

Jalang! Amazing!