WAKTU

JEDA

Kamis, 02 Juli 2009

Jalan Pulang-Luka-Elegi

JALAN PULANG

Oh, Hawa
mengapa tidak kau catat jejak purba kepulangan kita di pintu gerbang
agar semua tahu bahwa Adam selalu pulang lewat pintu belakang

Tretes, 30 Juni 2009

***

MERUWAT LUKA

waktu terus memahat diorama baka
detikdetik jatuh, kalender beruban mencatat hari tua

aku mengelana dari puisi ke puisi, meruwat luka
menanggalkan sephia di sisa usia

Tretes, 30 Juni 2009

***

ELEGI PEMULUNG

aku tak sedang membaca
puisi ajalmu, meski
kau berkalikali membisikkan kata penghabisan

sebab kulihat tanganmu yang kasar
masih saja lembut mengusapkan doa
pada setiap sampah yang kau pungut;
“kugantungkan sisa usia, pada najis yang kau bawa”

hidupmu tak diawali dengan sepotong roti
segelas kopi dan berita selebriti
hidupmu hanya sebungkus nasi sisa
yang sempat kau pungut di belakang plasa ketika senja
dan setiap suap yang kau telan
bukan hanya mengganjal lapar, tapi juga untuk memeras air mata
sebab disetiap sampah yang kau pungut tercatat skandal pemiskinan

tapi disetiap tetes airmatamu terbesit daya tahan
dan nyalang pemberontakan yang menjelma kampung halaman

aku tak sedang membaca
sajak kematianmu, karena
jejakmu telah menjelma peta
jalan pulang kita

Madura, Juli 2009

Tidak ada komentar: